Begitu
manusia lahir ke dunia ini, hal yang pertama diberikan oleh orang
tuanya adalah nama. Nama adalah sebuah identitas diri seseorang yang
terus melekat padanya sampai selamanya. Bahkan ketika manusia meninggal
pun, namanya masih melekat padanya. Seperti terpampang di batu nisan
misalnya.
Dengan
budaya yang melekat secara turun temurun ini, manusia pun cenderung
memberi nama terhadap segala sesuatu. Contohnya adalah tempat, unsur
geografis, fenomena alam, benda, kejadian, dan hal lainnya. Tujuannya
adalah sebagai acuan untuk mengidentifikasi sesuatu ketika mereka
berkomunikasi.
Namun, apa jadinya jika nama unsur geografis itu sangat pendek, bahkan hanya satu huruf saja? Berikut contoh-contohnya.
1. Desa Å di Norwegia
![](http://jadiberita.com/wp-content/uploads/2012/04/119-335x244.jpg)
Tanda
jalan sering kita lihat bila kita mendekati atau hendak memasuki suatu
wilayah. Contohnya suatu kota, pedesaan, dll. Biasanya tanda ini sering
kita lihat di daerah perbatasan. Nah, bila kita mendekati kota Moskenes,
kita akan sering melihat tanda jalan dengan huruf Å. Å adalah sebuah
desa di kota Moskenes, di Lofoten, Norwegia. Desa ini merupakan desa
nelayan tradisional, khususnya ikan asin. Namun, kini desa ini juga
sering dikunjungi oleh para wisatawan, sehingga pemerintah setempat
mengembangkan sektor pariwisata setempat. Bila Anda berkunjung ke desa
ini, Anda dapat mengunjungi Museum ikan asin Lofoten dan Museum
Perikanan Pedesaan Norwegia.
Tempat
ini juga terkadang dikenal dengan sebutan Å i Lofoten (“i” berarti
“di”). Tujuannya adalah untuk membedakannya dari tempat lain bernama Å
karena ada 7 desa di Norwegia yang memiliki nama Å. Sebenarnya, dalam
bahasa Skandinavia, “Å” memiliki arti “sungai”.
2. Desa Å di Swedia
Cara
mengucapkan Å dalam bahasa setempat adalah “Aw”. Å adalah sebuah desa
kecil di Kota Norrköping, Östergötland County, Swedia. Kota ini memiliki
populasi hanya sekitar 200 penduduk. Uniknya, di Swedia sendiri
setidaknya ada 12 tempat lain yang disebut Å. Tempat – tempat dengan
sebutan Å ini kebanyakan hanya sebuah peternakan atau kompleks
perumahan. Dalam bahasa Swedia, Å berarti sungai atau sungai kecil.
3. Sungai “E” di Inggris
Sungai
E adalah sebuah sungai yang berada di Dataran Tinggi Skotlandia. Sungai
ini berhulu dari sebelah barat laut daerah Liath Monadh sampai ke
sebelah tenggara Loch Ness. Sungai E ini memiliki nama sungai yang
terpendek di wilayah Skotlandia dan sekitarnya.
4. Bukit “Ø” di Denmark
Sebenarnya,
Bukit Ø hanyalah sebidang tanah yang berada di lembah Nørreå. Bukit Ø
ini terletak di sebelah timur Jutlandia, Denmark. Ø adalah bahasa
Denmark, yang bila kita terjemahkan memiliki arti pulau. Bukit
ini dikelilingi oleh padang rumput. Ø terkenal di kalangan lexicografer
karena namanya yang sangat singkat ini.
5. Sungai “D” di Amerika Serikat
Sungai
D adalah sebuah sungai yang terletak di Kota Lincoln, Oregon, Amerika
Serikat. Sungai ini dulunya tidak punya nama. Sungai ini hanya dikenal
sebagai “sungai terdangkal di dunia”. Sungai ini sempat tercatat di
Guinness World Records sebagai sungai terdangkal di dunia. Kedalaman
sungai ini hanya 440 kaki atau 130 m. Namun rekornya ini terpecahkan
pada tahun 1989. Sebuah sungai bernama Sungai Roe di Montana berhasil
mengalahkan rekor sungai D sebagai sungai terdangkal di dunia.
Sungai D ini mengalir dari Danau Devils lalu bermuara ke Samudera Pasifik. Sungai ini memperoleh namanya melalui sebuah kontes.
6. Desa “Y” di Prancis
Y
(dibaca: “i”) adalah sebuah desa di wilayah Somme. Desa ini terletak di
Picardie, sebelah utara Prancis. Desa ini tercatat sebagai satu-satunya
desa yang memiliki nama terpendek di Prancis. Tidak hanya di Prancis
saja, bahkan desa Y ini termasuk dalam daftar tempat yang memiliki nama
terpendek di dunia. Penduduk setempat melafalkannya Ypsilonien(ne)s.
sumber: sangatuniksekali.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar